Selasa, 27 Desember 2022

Kurikulum Merdeka

 

Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:

Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, serta menguatkan pengembangan enam dimensi profil pelajar Pancasila. Melalui projek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari secara mendalam tema-tema atau isu penting seperti gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi. Projek ini melatih peserta didik untuk melakukan aksi nyata sebagai respon terhadap isu-isu tersebut sesuai dengan perkembangan dan tahapan belajar mereka. Projek penguatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Panduan dan contoh projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat diakses dalam Merdeka Mengajar.

Lingkungan Yang Mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi

 


Apa yang kita lakukan sebagai guru untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi?

Pembelajaran berdiferensiasi harus dibangun dengan “learning community” atau komunitas belajar yaitu komunitas yang semua anggotanya adalah pembelajar. Guru akan mengembangkan murid-muridnya untuk mengembangkan sikap-sikap dan praktik-praktik yang selalu mendukung lingkungan belajar.

Komunitas belajar yang efektif mendukung pembelajaran berdiferensiasi adalah:

1. Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik. Iklim ini bukan hanya dilihat dari sikap dan tindakan guru yang ramah dan menyambut murid tetapi juga sikap yang ditunjukkan antar murid. Ruang kelas akan dipenuhi dengan hasil belajar murid atau berbagai hal di mama murid berperan di dalamnya.

2. Setiap orang dalam kelas akan saling menghargai. Baik guru murid orang tua maupun kepala sekolah akan berbagi kebutuhan, perasaan diterima, dihormati, aman sukses dan sebagainya. Apapun perbedaan yang dimiliki mereka semua tentu memiliki perasaan dan emosi manusia yang sama oleh karena itu dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi guru akan membelajarkan murid muridnya untuk membedakan perasaan yang mereka miliki terhadap apa yang dilakukan oleh seseorang dan nilai dari orang tersebut. Guru membantu murid memecahkan secara konstruktif dan tidak akan pernah membuat perasaan siapapun menjadi kecil.

3. Murid akan merasa aman. Aman tidak hanya secara fisik tetapi juga secara psikis. Murid-murid yang berada dalam kelas tahu persis mereka boleh bertanya jika membutuhkan bertanya, mengatakan tidak tahu jika tidak tahu. Mereka tahu bahwa dalam belajar mereka dapat mengambil risiko untuk mencoba berbagai ide-ide kreatif.

4. Ada harapan bagi pertumbuhan. Tujuan pembelajaran berdiferensiasi untuk membantu setiap murid tumbuh semaksimal mungkin sesuai kemampuannya. Dengan demikian guru akan berusaha mengetahui perkembangan setiap muridnya dan perkembangan kelasnya secara keseluruhan. Murid juga akan belajar memaknai pertumbuhan mereka sendiri. Mereka akan berbicara tujuan pembelajaran dan cara pencapaiannya. Semua pertumbuhan yang ditunjukkan murid seberapa kecilnya akan layak dicatat dan diperhatikan oleh guru. Pertumbuhan setiap murid akan berbeda-beda bentuknya. Pertumbuhan tersebut adalah sebuah perayaan dan pertumbuhan tersebut tidak akan lebih daripada apapun.

5. Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan. Guru mencari tahu di mana posisi murid dikaitkan dengan tujuan pembelajaran utama yang ingin dicapai dan kemudian memberikan pengalaman belajar yang akan mendorong murid sedikit lebih jauh dan lebih cepat daripada kemampuan mereka saat ini atau zona nyaman mereka. Guru akan merancang pembelajaran yang sedikit melampaui apa yang murid kuasai saat itu, pada saat itu murid akan keluar dari zona nyaman mereka dan merasakan sedikit tantangan. Saat murid mengalami tantangan tersebut guru akan memastikan bahwa dukungan akan diberikan pada murid tersebut, sehingga tantangan tersebut dapat dilampaui sehingga murid tidak akan menjadi frustasi. Bantuan atau dukungan inilah yang disebut “scaffolding”. Jadi pembelajaran yang dirancang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit sehingga setiap murid dapat merasakan kesuksesan.

6. Ada keadilan dalam bentuk nyata. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, adil berarti berusaha memastikan semua murid mendapatkan apa yang dia butuhkan untuk tumbuh dan sukses. Murid dan guru adalah sebuah tim untuk berusaha untuk berusaha memastikan bahwa kelas berjalan dengan baik untuk semua orang di kelas tersebut.

7. Guru dan berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama. Setiap orang harus mengambil tanggung jawab baik untuk kesejahteraan diri mereka sendiri maupun kesejahteraan orang lain. Untuk itu guru dan murid bekerja sama untuk kesuksesan bersama. Walaupun guru pemimpin kelas, namun murid juga secara sadar mengambil tanggung jawab untuk kesuksesan kelasnya. Mereka akan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, memecahkan semua permasalahan dengan cara yang konstruktif dan akan membantu mengembangkan rutinitas yang efektif. 


Sabtu, 24 Desember 2022

PROFIL PELAJAR PANCASILA




Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024:

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif,

Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

Bergotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.

Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
 

Kamis, 15 Desember 2022

Referensi Modul Ajar Kurikulum Merdeka

 

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA 2022 

Bahasa Indonesia  SD KELAS 2

 

 


INFORMASI UMUM 

A.  IDENTITAS MODUL

Penyusun

Instansi

Tahun Penyusunan

Jenjang Sekolah

Mata Pelajaran

Fase / Kelas

Materi Pembelajaran

Alokasi Waktu

:

:

:

:

:

:

:

:

Dinda Marcelina, S. Pd.

 

2022

SD

Bahasa Indonesia

A / 2

Manfaat hutan bagi Kehidupan

1 kali pertemuan/ 2x35 menit

KOMPETENSI INTI (KI)

1.     Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2.     Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.

3.     Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4.     Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR (KD)

3.4 Menentukan kosakata dan konsep tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara menjaga kesehatan lingkungan dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, dan visual, dan/atau eksplorasi lingkungan

4.4 Menyajikan penggunaan kosakata bahasa Indonesia yang tepat atau bahasa daerah hasil pengamatan  tentang  lingkungan  sehat  dan lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara menjaga kesehatan lingkungan dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual.

 

INDIKATOR

3.4.1 Menjelaskan kosakata dan konsep tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara menjaga kesehatan lingkungan dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, dan visual. 

3.4.2 Mengidetifikasi kosakata yang berkaitan dengan lingkungan sehat berdasarkan teks.

4.4.1 Melaporkan hasil pengamatan kosakata bahasa indonesia yang berkaitan dengan lingkungan sehat .

B.  KOMPETENSI AWAL 

·   Peserta didik dapat peserta didik dapat mengidentifikasi makna kosa kata di dalam percakapan dengan benar.

·   Peserta didik dapat menemukan manfaat hutan bagi kehidupan dengan tepat.

C.  PROFIL PELAJAR PANCASILA

·       Bernalar Kritis

·       Bergotong royong

·       Mandiri

·       Kreatif

D.  SARANA DAN PRASARANA

SUMBER DAN  MEDIA

1.    Buku Pedoman Guru Tema 4 Kelas 2 dan Buku Siswa Tema 4 Kelas 2 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

2.    Lingkungan sekitar

3.    Power point

4.    Video pembelajaran : https://youtu.be/aJ2dvFFg830

 

E.  TARGET PESERTA DIDIK

·   Siswa reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

·   Siswa dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin

F.   JUMLAH PESERTA DIDIK

·    Maksimum 35  Siswa

G.  MODEL PEMBELAJARAN

·   Pembelajaran Tatap Muka Problem Based Learning

 

H. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

·   Tujuan Pembelajaran:

1.     Dengan mengamati percakapan, peserta didik dapat mengidentifikasi makna kosa kata di dalam percakapan dengan benar.

2.     Dengan berdiskusi, peserta didik dapat menemukan manfaat hutan bagi kehidupan dengan tepat.

I.               PEMAHAMAN BERMAKNA 

·       Peserta didik mampu menemukan kosa kata di dalam percakapan

·       Peserta didik dapat menemukan manfaat hutan bagi kehidupan

C.  PERTANYAAN PEMANTIK 

·       Siapa yang pernah ikut karyawisata?

·       Kemana anak-anak pergi karyawisata?

J.  KEGIATAN PEMBELAJARAN

 

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

a.  Persiapan Mengajar

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, guru harus melakukan persiapan yang maksimal supaya kegiatan pembelajaran yang dilakukan bersama peserta didik bisa berjalan maksimal dan bermakna. Adapun yang harus dipersiapkan guru, di antaranya sebagai berikut:

1)  Peralatan Pembelajaran

Adapun alternatif peralatan pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru sebelum memulai kegiatan pembelajaran pada kegiatan belajar 1 ini, diantaranya:

a.     Laptop

b.     Proyektor

c.     Papan tulis

d.     Video pembelajaran

e.     Power Point

 

2)  Media Pembelajaran

a.     Power Point

 

b.     Video pembelajaran

 

 

 

 



A.             KEGIATAN  PEMBELAJARAN 

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1.    Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan Membaca Doa (Orientasi)

2.    Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)

3.    Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)

    10

    menit

Kegiatan

Inti

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

 

·       1) Orientasi siswa pada masalah,

 

Guru memberikan pertanyaan pemantik

     

·       Siapa yang pernah ikut karyawisata?

·       Kemana anak-anak pergi karyawisata?

 

·       2) Mengorganisasi siswa untuk belajar, 

  • Siswa sudah dibagi kedalam kelompok berdasarkan gaya belajarnya masing sebanyak 6 kelompok terdiri dari 5-6 siswa secara heterogen
  • Guru menampilkan percakapan pada power point

 

 

 

 

 

 

·       Peserta didik membaca teks yang ditampilkan guru

·       Peserta didik menemukan kosa kata di dalam percakapan

·       Peserta didik mencari makna dari kosa kata yang telah ditemukan

·       Guru menampilkan video pembelajaran

 

·       3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

·       Guru membagikan LKPD

·       Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan manfaat hutan bagi kehidupan

·       Peserta didik menemukan manfaat hutan bagi kehidupan

  • Guru memberikan bimbingan serta arahan kepada siswa agar dapat menemukan cara menjaga kesehatan tubuh.

 

  • Peserta didik menuliskan hasil diskusi pada LKPD yang sudah dibagikan.

 

 (Creativity and Innovation)

 

 

 

Tahap 4 mengembangkan dan menyajikan hasil karya

  • Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil temuan dan diskusinya kemudian. Kelompok yang lain memberika tanggapan tentang hasil presentasi dengan raise hand terlebih dahulu

4. Tahap 4 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

  • Masing-masing kelompok memberikan tanggapan terhadap kelompok yg sedang melakukan presentasi dan menilai hasil presentasi teman-temannya dan memberikan penilaian

    50

    Menit

Kegiatan

Penutup

·   Siswa menyimpulkan tentang apa saja cara menjaga kesehatan tubuh.

·   Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi dan feedback

·   Guru mengumumkan presentasi terbaik sebagai motivasi

    10

    Menit

 

E.  REFLEKSI 

 

F.  ASESMEN / PENILAIAN

 

a.  Penilaian Sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan di sepanjang proses pembelajaran. Teknik penilaian yang paling mudah adalah dengan teknik pengamatan atau observasi. 

Adapun format observasi penilaian sikap dapat menggunakan contoh format berikut ini:

 

 

Pedoman Pengamatan Sikap

Kelas                            : 2

Hari, Tanggal              : Sabtu, 19 November 2022

Pertemuan Ke-            : 2

Materi Pembelajaran  : Bahasa Indonesia

No

Nama Peserta

Didik

Aspek Penilaian

Kejujuran

Komunikatif

Tanggung

Jawab

percaya diri

1.

2.

3.

4.

5.

 

b.  Penilaian Pengetahuan

Penilaian Pengetahuan dilakukan dalam bentuk tes tertulis/lisan dengan menjawab soal-soal sebagai berikut:

 

 

 

 

 

Pedoman Penskoran

 

No

Kunci Jawaban

Skor

1

Benar

20

2

Salah

20

3

Benar

20

4

Salah

20

5

Benar

20

 

Total Keseluruhan

100

 

 

c. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengukur ketercapaian aspek keterampilan kewarganegaraan. Penilaian ini dapat dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran pada saat menyampaikan pendapat di kelompok atau saat presentasi. Format penilaian dapat menggunakan contoh format di bawah ini: :

 

Pedoman Pengamatan Diskusi

No

Nama Peserta

Didik

Aspek Penilaian

Jumlah Nilai

1

2

3

1.

2.

3.

4.

5.

 

Aspek dan Rubrik Penilaian

No

Aspek Penilaian

Nilai

Perolehan

Nilai

1.

Kejelasan dan kedalaman informasi

a. Informasi disampaikan secara jelas, lengkap, dan relevan dengan topik/tema yang didiskusikan

30

b. Informasi disampaikan secara jelas, lengkap, tetapi kurang relevan dengan topik/tema yang didiskusikan.

20

c. Informasi disampaikan secara jelas, tetapi kurang lengkap.

10

2.

Keaktifan dalam berdiskusi

a. Sangat aktif dalam diskusi.

30

b. Cukup aktif dalam diskusi.

20

c. Kurang aktif dalam diskusi.

20

3.

Kejelasan dan kerapian dalam presentasi

a. Presentasi sangat jelas dan rapi.

40

b. Presentasi cukup jelas dan rapi.

30

c. Presentasi dengan jelas tetapi kurang rapi.

20

d. Presentasi dengan kurang jelas dan kurang rapi.

10

Perhitungan Perolehan nilai

Nilai akhir yang diperoleh merupakan akumulasi dari perolehan nilai untuk setiap aspek dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika peserta didik pada aspek pertama memperoleh nilai 20, aspek kedua 30, aspek keempat 40, maka total perolehan nilainya adalah 90.

G.  KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Pengayaan 

Guru dapat menyampaikan materi pengayaan untuk dipelajari oleh peserta didik secara mandiri atau berkelompok. Guru dapat mengangkat topik atau materi tentang contoh-contoh bangun ruang yang ada di rumah.

 

 

 

 

 

LAMPIRAN 

A.  LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 

 

 

 

Kelompok          : ...........................................................................

Kelas                  : .............................................................................

Nama Anggota

1. ...........................................................................

2. .............................................................................

3. .............................................................................

4. .............................................................................

5. .............................................................................

 

Diskusikan jawaban dan tuliskan ke dalam kolom di bawah ini!

Manfaat Hutan Bagi Kehidupan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.  BAHAN AJAR

.

 

 

Hutan Merupakan Paru-paru Dunia

 

Kelestarian hutan wajib dijaga. Hutan tidak boleh dibakar, ditebang, ataupun dirusak. Jika hutan rusak, berbahaya bagi kehidupan manusia. Lingkungan bisa banjir. Banjir akan membuat lingkungan menjadi kotor. Lingkungan yang kotor akan membawa penyakit.

 

Hutan banyak manfaatnya bagi kehidupan. Dengan hutan yang asri, kita dapat menghirup udara segar. Lingkungan juga akan menjadi indah. Di hutan terdapat banyak pohon. Pohon yang banyak membuat lingkungan sejuk. Lingkungan menjadi nyaman dan sehat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hutan merupakan paruparu dunia.

 

 

C.   GLOSARIUM

 

·       Hutan adalah wilayah daratan yang didominasi oleh pepohonan. Ratusan definisi hutan digunakan di seluruh dunia, menggabungkan faktor-faktor seperti kerapatan pohon, tinggi pohon, penggunaan lahan, kedudukan hukum, dan fungsi ekologis.

·       Karya wisata adalah kunjungan ke suatu objek dalam rangka memperluas pengetahuan dalam hubungan dengan pekerjaan seseorang atau sekelompok orang.

·       Hutan lindung adalah kawasan hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu untuk dilindungi, agar fungsi-fungsi ekologisnya—terutama menyangkut tata air dan kesuburan tanah—tetap dapat berjalan dan dinikmati manfaatnya oleh masyarakat di sekitarnya.

D.   DAFTAR PUSTAKA

a.    Buku guru dan buku siswa

b.    https://youtu.be/aJ2dvFFg830

 

Kurikulum Merdeka

  Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan seb...